5 Sayuran yang Harus Dihindari Ibu Hamil, Hati-hati!

Sebagian besar sayur-mayur memanglah baik untuk kesehatan. Tetapi, ada sebagian sayuran yang harus dihindari ibu hamil, terlebih bila kalian lagi dalam keadaan spesial. Sayuran yang dilarang untuk bunda berbadan dua berikut ini misalnya. Komsumsi malah memunculkan resiko bahaya untuk isi.

Ayo, ketahui akibat sayuran berikut untuk bunda dan janinnya! Pahami pula alibi kenapa hendaknya menjauhi sayur di dasar ini.

Sayuran yang Wajib Dihindari buat Ibu Hamil

FYI, hampir seluruh sayuran baik untuk bunda berbadan dua, lho! Kecuali sebagian tipe sayuran berikut ini. Bukan semata-mata keyakinan masyarakat, riset ilmiah menunjang alibi kenapa wanita memiliki hendaknya menjauhi sayuran ini.

Sayuran tidak di cuci dengan baik

Posisi puncak dari sayuran yang dilarang untuk bunda berbadan dua merupakan seluruh tipe sayur tidak dicuci. Ingin bayam, sawi, ataupun sayuran berguna yang lain, bisa berganti jadi bahaya bila disantap tanpa dicuci terlebih dulu.

Alasannya, permukaan sayuran sangat bisa jadi terkontaminasi kuman beresiko. Tercantum di antara lain toxoplasma, E. coli, salmonella, serta listeria yang melekat sepanjang proses panen sampai sampai ke tangan pembeli.

Lalu, aa akibatnya untuk isi? Peradangan kuman toxoplasma misalnya, bisa menimbulkan kendala keahlian bakal anak serta cacat lahir. Biasanya, bunda tidak mengalami indikasi apapun saat terkena kuman beresiko ini. Waduh!

Kecambah mentah

Kalian bisa jadi sempat mendengar mitos makan kecambah buat produktif. Pada masa kehamilan, sayur-mayur ini hendaknya malah dihindari, lho! Dikutip FDA Food Safety For Pregnant Women, Their Unborn Babies, and Children Under Five, kecambah mentah rentan hendak kuman listeria, salmonella, serta E. coli.

Semacam yang disebutkan lebih dahulu, bakteri-bakteri tersebut beresiko untuk kesehatan isi. Misalnya saja, listeriosis yang bisa merangsang kelahiran prematur, keguguran, lahir mati, serta peradangan pada balita baru lahir. Sedangkan itu, salmonella serta E. coli bisa merangsang penularan penyakit sungguh-sungguh.

Lalu, apakah berarti kita tidak boleh makan kecambah sama sekali? Tidak, kok, Geng! Kalian senantiasa bisa komsumsi sepanjang kecambah sudah dicuci bersih serta direbus ataupun diolah dengan metode lain. Terutama, yakinkan mengkonsumsi dalam keadaan matang, ya!

Daun pepaya

Sejatinya daun pepaya mempunyai rasa yang sedikit getir. Tetapi, bila pengolahannya pas, daun ini bisa terasa renyah serta nikmat. Daun pepaya biasa dijadikan tumis alias oseng, sebagian juga menyajikannya bersama daging.

Sayangnya, daun ini tercantum sayuran yang hendaknya dihindari oleh bunda berbadan dua. Sebuah riset dalam harian Asian Research Journal of Gynaecology and Obstetrics menguji ekstrak daun pepaya pada hewan. Hasilnya, menampilkan kalau daun pepaya mempunyai isi aktif yang bertabiat toksin untuk rahim.

Masih dibutuhkan uji lebih lanjut terhadap efek daun pepaya terhadap isi manusia. Meski begitu, ada baiknya untuk kurangi potensi resiko dengan menunda makan daun pepaya sampai sehabis masa kehamilan.

Pepaya muda

Walaupun tercantum dalam keluarga buah-buahan, pepaya muda juga terkenal digunakan selaku olahan masakan. Pepaya muda sering diolah dengan santan serta kaldu sehingga menciptakan cita rasa gurih khas Indonesia.

Tetapi, sayur ini hendaknya dihindari dulu oleh bunda berbadan dua, terlebih bila pepaya yang digunakan belum seluruhnya masak. Sebabnya, pepaya muda memiliki getah yang bisa merangsang kontraksi apalagi kelahiran dini.

Dikutip The British Journal of Nutrition, pepaya muda juga memiliki papain yang bisa disalahartikan badan selaku prostaglandin. Obat dengan isi hormon tersebut jamak digunakan untuk menginduksi persalinan. Tidak hanya itu, pepaya muda juga bisa melemahkan selaput vital yang menopang bakal anak.

Pare

Pare jadi sayur yang dilarang untuk bunda berbadan dua selanjutnya. Bukan soal rasanya yang getir, namun sebab isi yang ada di dalamnya. Riset dalam African Journal of Traditional, Complementary and Alternative Medicines melaksanakan uji laboratorium terpaut mengkonsumsi pare terhadap kehamilan.

Hasilnya, ekstrak biji pare mempunyai watak teratogenik alias jadi pemicu cacat lahir. Perihal ini ditunjukkan dengan minimnya berat tubuh hewan yang diuji sampai adanya kelainan bawaan sehabis kelahiran.

Meter. charantia alias pare juga bisa tingkatkan resiko hipoglikemia ataupun gula darah rendah pada bunda berbadan dua dengan riwayat diabet. Maka dari itu, ada baiknya untuk tidak komsumsi pare terlebih dulu sepanjang kehamilan.

Mengingat akibatnya, tidak heran bila sayuran yang dilarang untuk bunda berbadan dua di atas harus dihindari. Selaku pengganti, memenuhi kebutuhan nutrisi dengan memasukkan sayuran yang bagus untuk bunda berbadan dua pada menu diet setiap hari.